TAHAP-TAHAP TUMBUH KEMBANG MANUSIA
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Keperawatan
Dosen pengampu:
Yani mila syifa
Disusun oleh:
Kelompok 2
1. Desi Rianawati
2. Eka Satria Putra Infanteri
3. Handoyo Utomo
4. Ika Lestari
5. Intan Leni Melani
6. Nailul Himmah
7. Siti Maryati
8. Uliz Zuafa
9. Vemtia Lusiana D
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS
TAHUN 2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidyahNya kepada kita semua sehingga makalah ini dapat menyelesaikan dengan tepat pada waktunya. Walaupun saya sadar bahwa makalah masih jauh apa yang menjadi harapan dari pembimbing. Namun sebagai awal pembelajaran dan agar menambah spirit saya, bukan sebuah kesalahan jika saya mengucapkan kata syukur.
Alhamdulilah, kita panjatkan kehadirat Illahi Robbi yang senantiasa melimpahkan rahmat, kepada kita sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, yang memberikan kita syarat di Yaummul Qiyamah kelak.
Makalah ini kita buat, sebagai tugas mata pelajaran Psikologi keperawatan yang membahas mengenai materi Tahap-tahap tumbuh kembang manusia. Pada dasarnya materi tersebut merupakan materi yang terbilang mudah. Hanya saja harus memahami begitu banyak materi, maka hal ini sulit untuk dilakukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembancanya dan apabila ada kesalahan dalam bentuk apapun. Kita mohon maaf karena tak ada gading yang tak retak.
KUDUS,4 November 2011
Penyusun
DAFTAR ISI:
Halaman Judul 1
Kata Pengantar 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN:
Latar Belakang 4
Rumusan Masalah 4
Tujuan Penulisan Makalah 4
BAB II PEMBAHASAN:
1. neonatus (lahir -28 hari) 5
2. bayi (1 bulan-1 tahun) 6
3. todler (1-3 tahun) 7
4. pre sekolah (3-6 tahun) 8
5. usia sekolah (6-12 tahun) 9
6. remaja (12-18 atau 20 tahun) 10
7. dewasa muda (20-40 tahun) 11
8. dewasa menengah (40-65 tahun) 11
9. dewasa tua 11
BAB III PENUTUP:
Kesimpulan 12
Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.
Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organismE. Pertumbuhan bersifat tidak dapat kembali (irreversible). Sedangkan, perkembangan merupakan proses untuk mencapai kematangan fungsi suatu organisme. Walaupun berbeda dari segi pengertian, namun kedua proses ini berjalan secara simultan atau pada qwaktu yang bersamaan dan saling terkait. Adapun perbedaannya terletak pada factor kuantitatif dan kualitatif. pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif karena mudah diamati, yaitu tejadi perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya, perkembangan hanya dapay dinyatakan secara kualitatif karena terjadi perubahan fungsional dalam tubuh suatu organism sehingga tidak dapat diamati.
1. 2 Rumusan Masalah
10. neonatus (lahir -28 hari)
11. bayi (1 bulan-1 tahun)
12. todler (1-3 tahun)
13. pre sekolah (3-6 tahun)
14. usia sekolah (6-12 tahun)
15. remaja (12-18 atau 20 tahun)
16. . dewasa muda (20-40 tahun)
17. .dewasa menengah (40-65 tahun)
18. dewasa tua
1. 3 Tujuan Penulisan Makalah
1. menjelaskan ciri-ciri neonatus, bayi, toddler, pre sekolah, usia sekolah, remaja, . dewasa muda, dewasa menengah,dewasa tua
2. Dapat menyebutkan tahap-tahap tumbuh kembang manusia
3. Menjelaskan neonatus, bayi, toddler, pre sekolah, usia sekolah, remaja, . dewasa muda, dewasa menengah,dewasa tua
4. Pembaca dapat mengetahui tahap-tahap tumbuh kembang manusia
BAB II
PEMBAHASAN
Tahap-Tahap Tumbuh Kembang Manusia
1. Neonatus (lahir -28 hari)
a. Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan.
b. Implikasi keperawatan: membantu orang tua untuk mengidentifikasi dan menentukan kebutuhan yang tidak ditemukan
Fisiologi Terjadinya Kehamilan:
1. Kehamilan : Ovum ( Sel telur )
2. Spermatozoa ( Sel mani )
3. Konsepsi ( Pembuahan )
4. Nidasi (Implantasi )
o Ovum ( Sel telur )Ovulasi terjadi :
Hari ke – 14 dari siklus 28 hari dan hari ke – 21 dari siklus 35 hari
o Spermatozoa :
Gerakan dari canalis menuju tuba (1 jam ) dan bartahan pada tubuh wanita 1 – 3 hari, 1 cc air mani ada 100 – 120 jt spermatozoa yang terdiri dari inti sel (kepala) dan ekor (bergerak)
o Konsepsi / Fertilisasi:
Ovum dan sperma menuju tuba fallopi, spermatozoa hidup selama 3 hari dalam genitalia interna, setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam ovum ekornya lepas dan tertinggal di luar. Inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dengan membentuk zigot
o Nidasi :Terjadi setelah 6 hari fertilisasi dan tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium
1. Perkembangan Fisik Janin
Usia 4 minggu : Rudimenter mata, telinga dan hidung.
Usia 8 minggu : Pembentukan kepala ke arah dada, hidung, telinga, mata mulai terbentuk.
Usia 12 minggu : Daun kuping lebih terbentuk jelas, kelopak mata melekat, leher terbentuk, alat genitalia luar mulai tampak
Usia 16 minggu : Genitalia eksterna terbentuk dan dapat dikenal, hidung telinga tampak jelas, kulit tipis dan warna merah.
Usia 20 minggu : Kulit lebih tebal, rambut mulai tumbuh di kepala, rambut halus (lanugo) tumbuh di kulit.
Usia 24 minggu : Kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata serta kulit keriput, kepala besar,bila lahir dapat bernafas tetapi hanya bertahan hidup beberapa jam saja
Usia 28 minggu : Bila lahir dapat bernafas, menangis pelan dan lemah, bayi imatur.
Usia 32 minggu : Kulit merah dan keriput, bila lahir kelihatan seperti orang tua kecil.
Usia 36 minggu : Muka berseri tidak keriput.
Usia 40 minggu : Bayi cukup bulan,kulit licin, rambut kepala tumbuh baik,dan organ-organ juga baik
Perkembangan Kognitif. Menstimulasi perkembangan kognitif janin dengan cara :
o Ceritakan apa yang sedang dilakukan ibu
o Bacakan dongeng
o Dengarkan musik klasik
o Ajak anak untuk membantu ibu berpikir
o Sering mengobrol dengan janin
Perkembangan Psikososial
Cara menstimulasi perkembangan Psikososial :
Perdengarkan suara orang lain
Ajak mengobrol
Bersikap positif terhadap orang lain
Membacakan dongeng dengan tema sosial
2. Bayi (1 bulan-1 tahun)
Bayi usia 1-3 bulan:
a. Mengangkat kepala
b. Mengikuti objek dengan mata
c. Melihat dengan tersenyum
d. Mengenal ibunya dengan penglihatan,penciuman,pendengaran
e. Mengoceh spontan
Bayi usia 3-6 bulan:
a. Mengangkat kepala sampai 90 derajat
b. Mengangkat dada dengan bertopang tangan
c. Menaruh benda-benda dimulut
d. Tertawa dan menjerit karena gembira diajak bermain
e. Mulai mencari benda-benda yang hilang
Bayi 6-9 bulan:
a. Duduk tanpa dibantu.
b. Tengkurap dan berbalik sendiri.
c. Merangkak meraih benda atau mendekati seseorang.
d. Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain.
e. Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk.
f. Bergembira dengan melempar benda-benda.
g. Mengeluarkan kata-kata tanpa arti.
h. Mengenal muka anggota keluarga dan takut pada orang lain.
i. Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan.
Bayi 9-12 bulan
a. Berdiri sendiri tanpa dibantu.
b. Berjalan dengan dituntun.
c. Menirukan suara.
d. Mengulang bunyi yang didengarnya.
e. Belajar mengatakan satu atau dua kata.
f. Mengerti perintah sederhana atau larangan.
g. Minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya.
h. Ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda apa saja disekitarnya.
i. Berpartisipasi dalam permainan.
Implikasi keperawatan : mengontrol lingkungan sekitar bayi sehingga kebutuhan perkembangan fisik dan psikologis bayi dapat terpenuhi.
3. TODLER (1-3 Tahun)
Peningkatan kemampuan psikososial dan perkembangan motorik
Anak usia 12-18 bulan:
Mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
Menyusun 2 atau 3 kotak
Dapat mengatakan 5-10 kata
Memperlihatkan masa cemburu dan rasa bersaing
Anak usia 18-24 bulan:
Mampu naik-turun tangga
Menyusun 6 kotak
Menunjuk mata dan hidungnya
Menyusun dua kata
Belajar makan sendiri
Menggambar garis di kertas atau pasir
Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil
Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang yang lebih besar
Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka
Anak usia 2-3 tahun:
Anak belajar meloncat,memanjat,melompat dengan satu kaki
Membuat jembatan dengan 3 kotak
Mampu menyusun kalimat
Mempergunakan kata-kata saya
Bertanya
Mengeti kata-kata yang dituju kepadanya
Menggambar lingkaran
Bermain dengan anak lain
Menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya
4. PRE SEKOLAH (3-6 tahun)
Duia presekolah berkembang. Selama bermain, anak mencoba pengalaman baru dan peran sosial. Pertumbuhan fisik lebih lambat
Anak usia 3-4 tahun:
Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
Berjalan pada jari kaki
Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
Menggambar garis silang
Menggambar orang (hanya kepala dan badan)
Mengenal 2 atau 3 warna
Bicara dengan baik
Bertanya baagaimana anak dilahirkan
Mendengarkan cerita-cerita
Bermain dengan anak lain
Menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana
Anak usia 4-5 tahun:
Mampu milompat dan menari
Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan
Dapat menghitung jari-jarinya
Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita
Minat kepada kata baru dan artinya
Memprotes bila dilarang apa yang diinginkannya
Membedakan besar dan kecil
Menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa
Anak usia 6 tahun:
Ketangkasan meningkat
Melompat tali
Bermain sepeda
Menguraikan objek-objek dengan gambar
Mengetahi kanan dan kiri
Melihatkan tempertantrum
Mungkin menentang dan tidak sopan
Perkembangan Psikologi Pada Masa Pra Sekolah
1. Perubahan Bersifat Sistematis
Perubahan dalam perkembangan yang ditunjukkan dengan adanya saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara aspek-aspek fisik dan psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Misalnya anak diperkenalkan bagaimana cara memegang pensil, membuat huruf-huruf dan diberi latihan oleh orang tuanya. Kemampuan belajar menulis akan mudah dan cepat dikuasai anak apabila proses latihan diberikan pada saat ototototnya
telah tumbuh dengan sempurna, dan saat untuk memahami bentuk huruf telah diperoleh. Dengan demikian anak akan mampu memegang pensil dan membaca bentuk huruf.
2. Perubahan Bersifat Progresif
Perkembangan yang ditunjukkan dengan adanya perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan mendalam baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Misalnya, perubahan pengetahuan dan kemampuan anak dari yang bersifat sederhana berkembang ke arah yang lebih kompleks.
3. Perubahan Bersifat Berkesinambungan
Berkesinambungan ditunjukkan dengan adanya perubahan yang berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak bersifat meloncat-loncat atau karena unsur kebetulan. Misalnya, agar anak mampu berlari maka sebelumnya anak harus mampu berdiri dan merangkak terlebih dahulu. Melalui belajar anak akan berkembang, dan akan mampu mempelajari hal-hal yang baru. Perkembangan akan dicapai karena adanya proses belajar, sehingga anak memperoleh pengalaman baru dan menimbulkan perilaku
baru.
5. Usia sekolah (6-12 tahun)
Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku anak. Perkembangan fisik, kognitif, dan soaial meningkat. Anak mulai meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Terbagi menjadi kelompok usia berikut ini:
Anak usia 6-7 tahun
a. Membaca seperti mesin
b. Mengulangi tiga angka mengurut kebelakang
c. Membaca waktu untuk seperempat jam.
d. Anak wanita bermain dengan wanita anak laki-laki bermain dengan laki-laki.
e. Cemas terhadap kegagalan.
f. Kadang malu atau sedih.
g. Peningkatan minat pada bidang spiritual.
Anak usia 8-9 tahun
a. Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat.
b. Menggunakan alat-alat seperti palu.
c. Peralatan rumah tangga untuk bermain.
d. Keterampilan lebih individual.
e. Ingin terlibat dalam segala hal.
f. Menyukai kelompok dan mode.
g. Mencari teman secara aktif.
Anak usia 10-12 tahun
a. Pertambahan tinggi badan lambat.
b. Pertambahan berat badan cepat.
c. Perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas mungkin tampak terlihat.
d. Mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan menjemur pakaian sendiri.
e. Memasak menggergaji dan mngecat.
f. Menggambar, senang menulis surat atau catatan tertentu.
g. Membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu.
h. Peran teman sebaya dan orang tua penting.
i. Mulai tertarik dengan lawan jenis.
j. Sangat tertarik pada bacaan ilmu pengetahuaan.
Implikasi keperawatan: memberikan waktu dan energi agar anak dapat menegjar hoby dan aktivitas sekolah. Tugas orang tua adalah mengakui dan mendukung prestasi anak.
Perkembangan Psikologi Pada Masa Sekolah
Masa usia sekolah dasar berkisar pada 6–12 tahun yaitu masa kematangan bersekolah , masa keserasian berekolah yang pada akhirnya mulai mudah dididik.
a. Masa kelas rendah sekolah dasar , ciri-ciri :
Adanya korelasi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah
Ada kecenderungan memuji diri sendiri
Suka membandingkan dengan anak lain
-Pada umur 6-8 th biasanya menginginkan nilai raport yang baik tanpa melihat kemampuannyan.
b. Masa kelas tinggi sekolah dasar , ciri-ciri :
adanya minat thd kehidupan praktis sehari-hari yang konkret;cenderung membandingkan pekerjaan yang praktis
realistis, ingin tahu, inin belajar
minat pada mata pelajaran khusus
sampai kira-kira umur 11 th membutuhkan orang yang bisa membantu menyelesaikan tugasnya
-memandang nilai raport sebaai ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah
gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama
6. Remaja (12-18 atau 20 tahun)
a. Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologis
b. Mencoba nilai-nilai yang berlaku
c. Bertambahan maksimal pada tinggi dan berat badan
d. Stres meningkat terutama saat terjadi konflik
e. Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemuk
f. Berbicara lama di telepon,suasana hati berubah-ubah(emosi labil), serta kesukaan seksual mulai terlihat
g. Menyesuaikan diri dengan standar kelompok
h. Anak laki-laki lebih menyukai olahraga,anak perempuan suka bicara tentang pakaian atau makeup
i. Hubungan anak dengan orang tua menempati titik terendah, anak mulai melepaskan diri dengan orangtua
j. Takut ditolak oleh teman sebaya
k. Pada akhir masa remaja mencapai maturitas fisik,mengejar karir,identitas seksual mulai terbentuk,lebih nyaman pada diri sendiri,kelompok sebaya kurang begitu penting,emosi lebih terkontrol,serta membentuk hubungan yang menetap
Implikasi keperawatan: bantu remaja untuk mengembangkan kemampuan koping atau strategi mengatasi konflik.
Perkembangan psikologis di tahap remaja:
• Remaja dapat menerima keadaan fisiknya dan dapat memanfaatkannya secara efektif
• Remaja dapat memperoleh kebebasan emosional dari orang tua
• Remaja mampu bergaul lebih matang dengan kedua jenis kelamin
• Remaja mengetahui dan menerima kemampuan sendiri
• Remaja memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma
7. Dewasa muda (20-40 tahun)
a. Gaya hidup personal berkembang.
b. Membina hubungan dengan orang lain
c. Ada komitmen dan kompetensi
d. Membuat keputusan tentang karier,pernikahan,dan peran sebagai orang tua
e. Individu berusaha mencapai dan menguasai dunia,kebiasaan berpikir rasional meningkat
f. Pengalaman pendidikan,pengalaman hidup,dan kesempatan dalam pekerjaan meningkat
Implikasi keperawatan: menerima gaya hidup yang mereka pilih,membantu dalam penyesuaian diri,menerima komitmen dan kompetensi mereka,serta mendukung perubahan yang penting untuk kesehatan.
8.Dewasa menengah (40-65 tahun)
a. Gaya hidup mulai berubah karena perubahan-perubahan yang lain,seperti anak meninggalkan rumah.
b. Anak-anaknya telah tumbuh dewasa dan meniggalkan rumah
c. Dapat terjadi perubahan fisik seperti muncul rambut uban,garis lipatan pada muka,dan lain-lain
d. Waktu untuk bersama pasangan lebih banyak
e. Istri menopause,pria ingin merasakan kehidupan seks dengan cara menikah lagi(dangerous age)
Implikasi keperawatan:bantu individu membuat perencanaan,sebagai antisipasi terhadap perubahan hidup,untuk menerima faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kesehatan dan fokuskan perhatian individu pada kekuatan,bukan pada kelemahan.
9.Dewasa tua
a. Young old,65-74 tahun:beradaptasi dengan masa pensiun(penurunan penghasilan),beradaptasi dengan perubahan fisik,serta dapat berkembang penyakit kronis.implikasi keperawatan:bantu individu untuk menjaga aktivitas fisik dan sosialnya,mempertahankan interaksi dengan kelompok sebayanya.
b. Middle old,75-84 tahun:diperlukan adaptasi terhadap penurunan kecepatan dalam pergerakan dan kemampuan sensori,serta peningkatan ketergantungan terhadap orang lain.Implikasi keperawatan:bantu individu untuk menghadapi kehilangan(pendengaran,penglihatan,kematian orang tercinta)
c. Old-old 85-tahun ke atas terjadi peningkatan gangguan kesehatan fiksik. Implikasi keperawatan: Bantu individu dalam perawatan diri dan mempertahankan kemampuan mandirinya jika memungkinkan.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Perubahan dalam perkembangan yang ditunjukkan dengan adanya saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara aspek-aspek fisik dan psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Perkembangan bukan hanya berkenaan dengan aspek-aspek tertentu tetapi menyangkut semua aspek. Perkembangan aspek tertentu mungkin lebih terlihat dengan jelas, sedangkan aspek yang lainnya lebih tersembunyi. Permasalahan yang sering muncul sering kali disebabkan ketidaktahuan para orang tua dan pendidik,sehingga perilaku mereka seringkali tidak mampu mengarahkan remaja menuju kepenuhan perkembangan mereka. Bahkan tidak jarang orang tua dan pendidik mengambil sikap yang kontra produktif dari yang seharusnya diharapkan.
1.2 Saran
Penulis menyadari makalah ini mungkin masih jauh dengan kata sempurna. Akan tetapi bukan berarti makalah ini tidak berguna. Besar harapan yang terpendam dalam hati semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsi pada suatu saat terhadap makalah tema yang sama. Dan dapat menjadi referensi bagi pembaca serta menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA:
Nasi,Abdul dan Abdul Muhith. 2011. Dasar-dasar Keperawatan Jiwa. Salemba Medika:Jakarta
Solehuddin, M. (1997). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung : FIP UPI
http://sholeha-uin-pai-2e-psikologi.blogspot.com/2008/03/psikologi-perkembangan-remaja.html
Yusuf, L N, Syamsu. (2000). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung : Remaja Rosdakarya.
0 komentar:
Post a Comment